Barru - Serangan isu miring terus menerpa pasangan calon bupati dan wakil bupati Barru dokter Ulfah-MHG pada perhelatan Pilkada 2024.
Pasangan dua tokoh anak muda Barru ini menjadi sasaran informasi hoaks, bahkan fitnah sejak tahapan kampanye bergulir.
Tak cuma itu, isu-isu tertentu pun sengaja dibesar-besarkan oleh kubu yang tak senang dokter Ulfah-MHG banyak diunggulkan masyarakat Kabupaten Barru.
Hingga jelang masa pencoblosan, bukannya redam, serangan menjatuhkan malah makin masif ditujukan ke Paslon nomor urut 2.
Seperti yang ramai diperbincangkan belakangan ini, terkait informasi atau berita yang tersebar di media sosial dan grup-grup whatsapp Barru.
Dalam informasi itu, tim dokter Ulfah-MHG dituding mengusir seorang nenek dan satu warga lainnya dari tempat tinggalnya di Bojo, Kecamatan Mallusettasi, lantaran beda pilihan Paslon Pilkada.
Setelah ditelusuri, informasi ini tidak benar dan dibantah keras oleh pihak yang dituduh atau tim dokter Ulfah-MHG.
H Adi Amir yang disebut sebagai pembeli lahan tersebut mengatakan tak terima dengan tudingan itu lantaran disudutkan.
Pengusaha Mallusettasi itu merasa dituduh karena dianggap pelaku yang mengusir nenek dan satu warga lain di lahan rumah tinggal tersebut.
Padahal, faktanya H Amir selaku tim dokter Ulfah-MHG, sama sekali tidak melakukan hal itu.
H Adi Amir keberatan atas informasi ini, sebab tidak benar namun sengaja disebarluaskan oleh kubu rival atau Paslon nomor urut 3 Andi Ina-Abustan.
"Sama sekali tidak benar itu. Saya memang hendak membeli lahan itu tapi tidak pernah meminta warga itu untuk pindah dari situ lahan, " kata H Amir.
"Bahkan saya sendiri tidak tahu ada kejadian seperti ini karena tidak pernah ada komunikasi sebelumnya terkait masalah ini. Soal berita itu pun tidak ada konfirmasi langsung ke saya tiba-tiba muncul, " kata H Amir geram.
Menurut H Adi, setelah berita itu tersebar luas, anggotanya bergegas ke lokasi untuk mencari tahu dan mempertanyakan persoalan tersebut.
Namun, warga yang pindah dari tempat tinggal itu saat ditanya tidak mengakui seperti yang diberitakan.
Bahkan, kubu Paslon nomor urut 3 yang terlibat di lokasi pun bungkam terkait persoalan itu setelah beritanya tersebar luas.
"Kami pertanyakan itu tapi satupun tidak ada yang mengaku. Ini memang hanya hoaks yang sengaja dipelintir oleh segelintir pendukung nomor 3 Andi Ina-Abustan, " ujarnya.
Informasi tidak benar itu juga diperkuat oleh Rusdi Cara, anggota DPRD dari Fraksi Golkar yang notabene pengusung Andi-Ina Abustan.
"Rusdi cara sendiri yang komunikasi dengan saya dan mengatakan jangan maki hiraukan pak aji karena berita hoaks itu, ada memang yang sengaja mau ributkan ini masalah sehingga menjadi besar, " ucap H Adi menyampaikan statement Rusdi Cara.
Faktanya, kata H Adi, warga yang meninggalkan lahan itu jauh hari sebelumnya memang ingin pindah. Akan tetapi karena momen Pilkada, informasinya dipelintir kubu Andi Ina-Abustan dan menyangkutpautkan dengan politik atas dalih beda pilihan Paslon. (*).